"Mas Faris"

 Sengaja aku memakai daster tipis malam itu, hingga tubuhku yang sintal terbentuk jelas seakan menantang setiap lelaki yang melihatku. Aku memang lagi sekamar dengan Mas Faris, pria tampan kaya raya juga baik hati.

Aku ingin menggoda kelelakian Mas Faris agar goyah. Namun usahaku selalu gagal, mas Faris seperti cuek padaku. Imannya memang luar biasa, tak tergoda dengan tubuh mulus dan sintal yang kumiliki.
Sebagai wanita penghibur aku banyak mengenal berbagai karakter Lelaki. Rata-rata Lelaki yang membokingku untuk merasakan layanan istimewa dariku. Mereka hanya ingin memuaskan syahwatnya, setelah semua berakhir merekapun pergi seakan tak pernah mengenalku.
Mas Faris sengaja membokingku saat itu, namun bukan seperti lelaki lain, Mas Faris hanya ingin aku menemaninya saja Tanpa ada embel-embel lain. Kami berdua sudah sepakat kalau apa yang kami lakukan hanya sandiwara saja. Nginap berdua di kamar hotel merupakan bagian dari sandiwara itu. Sengaja mas Faris lakukan itu karena tepat di depan kamar kami, nginap juga mantan mas Faris yang sekarang sudah menikah. Mas Faris ingin memperlihatkan pada mantannya bahwa aku adalah kekasih barunya.

BACA JUGA :

Mimpi Sang Dara

Menurut cerita mas Faris mantannya itu telah berkhianat, dia selingkuh dengan pria lain. Pria itu kini menjadi suami sang mantan. Kata mas Faris kejadiannya sekitar lima tahun yang lalu, saat itu ekonomi mas Faris belum semapan sekarang.
Kami nginap di hotel untuk menghadiri pernikahan kolega bisnis mas Faris. Mengapa mas Faris mengetahui kalau sang mantan nginap sehotel dengan kami, karena sang pemilik hotel sahabat karib mas Faris. Dialah yang memberitahu mas Faris kalau sang mantan nginap di hotel ini. Mengetahui itu mas Faris lalu memesan kamar yang berhadapan dengan sang mantan.
***
Resepsi pernikahan malam itu begitu mewah, kata mas Faris para undangan yang datang orang-orang dari kalangan pengusaha sukses, aku jadi minder melihatnya.
Mas Faris tahu kalau aku grogi, dia lalu menggandeng tanganku saat berjalan kepelaminan. Sorot mata para tamu di tujukan pada kami. Mungkin mereka terpukau melihat ketampanan mas Faris. Namun mas Faris berkata padaku kalau sorot mata mereka itu karena kagum dengan penampilanku, Saat itu aku begitu tersanjung. Ya Allah mereka tidak tahu kalau aku hanyalah wanita penghibur, yang malam ini kelihatan anggun karena aku berada di sisi Mas Faris pengusaha tampan dan sukses.
Tiba-tiba mas Faris mencolekku, lalu membisikku kalau wanita yang berbaju biru yang lagi menatap kami dengan mata melotot tak berkedip itu adalah mantannya.
"Jauh lebih cantik kamu kan" kata Mas Faris kepadaku.
Wow, mas Faris begitu menyanjungku, hingga dia memujiku kalau aku lebih cantik dari mantan kekasihnya yang pernah berkhianat itu. Aku hanya diam berusaha mengendalikan perasaanku saat itu. Kulihat senyum puas di bibir mas Faris ketika dia beradu tatap dengan mantannya. Mungkin dalam hati mas Faris menunjukan pada mantannya
"neh kekasih gua yang baru, lebih cantik kan dari kamu"..
Ah.., kenapa aku jadi berkhayal berlebihan begini, padahal aku hanya pendamping bayaran, setelah selesai pesta berakhir pula sandiwara ini.
****
Dua malam berlalu, hari ini adalah hari terakhir mas Faris mengontrakku. Aku mulai berkemas-kemas persiapan pulang ke Jakarta. Namun mas Faris mencegahku, masa kontarakku di perpanjang tiga hari kedepan. Mas Faris bilang pengen tetap bersamaku menikmati indahnya pulau Dewata.
****
Malam itu merenung, begitu pula dengan mas Faris. kami hanya diam tak ada suara. Namun nampak ada yang aneh dari sorot mata Mas Faris, tiba-tiba dia mendekatiku. Sebagai wanita penghibur aku paham kalau Mas Faris akan mencumbuku, aku hanya menutup mata ketika Mas Faris menggenggam jemariku. Namun untuk kesekian kalinya dugaanku salah. Tak ada reaksi lebih dari Mas Faris dia hanya menggenggam jemariku dengan erat. Lalu membisikan sesuatu di telingaku.
Sungguh aku kaget tak percaya apa yang dikatakannya, mas Faris mengatakan kalau dia mencintaiku. Tak mungkin, aku pasti salah mendengar. Namun mas Faris mengulang kalimat itu sampai tiga kali. Aku mulai sadar kalau ini benar-benar nyata. Namun aku ragu apa benar seorang pengusaha tampan dan kaya raya mencintai wanita sepertiku?
Layak kah mas Faris mencintaiku?
****
Kejadian sandiwara itu sudah sepuluh tahun berlalu. Kini aku menjadi isteri mas Faris, kehidupanku pun berubah. Sebagai seorang isteri dari pengusaha sukses sudah pasti segala keinginanku akan terpenuhi. Namun aku tidak terlena dengan semua itu. Justru semenjak menjadi isteri mas Faris aku mulai hijrah. Kehidupan religius mulai mengiringi keseharianku. Aku sadar yang kuasa sangat sayang kepadaku, hingga aku di pertemukan dengan orang yang bisa membimbingku menuju kebaikan.
Saat ini dalam setiap sujudku aku selalu memohon apun atas segala dosa masa laluku. Dan di setiap kesempatan selalu ku
pelukan
mas Faris suamiku seraya mengucapkan terimakasih sayang atas cintamu yang tulus
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama