MAKAM BERSEJARAH DI BELAKANG RUMAHKU

 #cerpen kemerdekaan, pendidikan, cinta, belajar di masa pandemi, b.indonesia tentang persahabatan, b.indonesia tentang pendidikan, cinta hubungan suami istri, cinta romantis, covid 19 brainly, cerita rakyat, di masa pandemi, ekonomi, elektronik, eksperimental, e-book cerpen pdf, fiksi singkat, fiksi atau nonfiksi, gotong royong, horor indonesia, hari raya idul fitri, horor komedi, inspiratif.

Real Story

Penulis: Indriyani Radisa 

Sinar mentari terasa menyengat di kulit ku, aku yang sedang asik bermain sendiri, terpaksa berhenti saat pak satpam mendekat dan menanyakan bapak dan ibu.

Saat itu bapak masih di kantor dan ibu belum datang dari acara organisasi nya, aku hanya ditemani oleh seorang tukang kebun yang masih asik berkebun bunga di halaman samping rumah ku.

Kakak dan adik-adik ku masih bersekolah, aku masuk sekolah pada siang hari .

Pak satpam datang dengan seseorang yang tidak ku kenal, dari tampilan nya, dia seperti bule Belanda yang berperawakan tinggi dan bola mata nya yang berwarna biru kehijauan.

Pak satpam dan mister Van meminta ijin pada ku untuk masuk dan melihat makam di halaman belakang.

Aku  menelpon bapak yang masih di kantor dan meminta ijin nya, setelah bapak memberi ijin, aku kembali keluar menemui pak satpam dan mister Van, lalu mempersilakan mereka masuk ke halaman belakang untuk melihat makam yang dimaksud.

Sebenarnya kami semua sama sekali tak pernah mengetahui di halaman belakang rumah terdapat makam yang di dalamnya terdapat beberapa benda bersejarah bagi keluarga belanda, leluhur mister Van, yang dahulu menempati rumah ini.

Rumah yang kami tempati memang rumah dinas peninggalan jaman Belanda, dengan halaman yang sangat luas.

Bagian dalam rumah pun tak kalah luas nya, di dalam kamar tidur saja, aku dan kakak serta adik-adik ku bisa bebas berlarian dan bersepeda.

Pada saat mister Van dan pak satpam menggali makam, aku tak boleh berada terlalu dekat dengan mereka, karena konon dalam makam itu diantaranya masih terdapat bom aktif  selain barang-barang bersejarah lainnya.

BACA JUGA : Mengapa virus itu bertandang ke kampung kami?

Setelah semua selesai dan rapi kembali, pak satpam dan mister Van berpamitan pada ku.

Mister Van memberi aku sepasang hiasan keramik berbentuk sepatu Belanda dan satu pak permen coklat bergambar kincir angin dan noni Belanda. 

Aku dan mister Van saling mengucapkan terima kasih dan sampai jumpa.

Timot.

POSTINGAN POPULER:
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama