MAMA LAGI M

                                 MAMA LAGI M

#cerpen
"Lho ... Mamak Kho minum? Berarti mamak gak puasa, ya?" tanya Fuad anak lelakiku no 2, saat memergokiku sedang minum dengan sembunyi-sembunyi di pojokan dapur sore itu.
Aku yang tertangkap basah sedang tidak puasa, nyengir kuda kepada fuad yang tentu saja protes keras.

Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

"Mamak Batal puasanya, Dek. Mamak lagi M. Jadi gak boleh puasa dan gak boleh sholat juga," jawabku hati-hati, karena sejujurnya aku bingung cara menjelaskan menstruasi kepada anak lelaki yang baru duduk di kelas 2 SD itu.
"M ... Apa itu M, Mak?
Aku terdiam sesaat menyusun jawaban yang mudah difahami dan bisa diterima oleh Fuad yang terlihat mulai cemberut.
"Mak, aku saja disuruh puasa, kok mamak gak puasa?"
"Dek ... M itu mamak keluar darahnya dari jalan pipis. Jadi mamak gak boleh puasa sama sholat. Darah kan najis, terus keluarnya 24 jam. Jadi nunggu berhenti dulu baru boleh puasa sama sholat lagi."

"Kalau gitu aku juga mau M, Mak!" ujar Fuad polos.
Rasanya aku ingin tertawa, namun aku tahan untuk menjaga perasaan Fuad yang sedang cemburu kepada mamaknya yang tidak puasa.
"Ya nggak bisa, Dek. Soalnya yang bisa M itu cuma perempuan dewasa saja, laki-laki nggak M. Apa kamu mau burungnya keluar darah terus menerus siang dan malam?" ujar ku mencoba memberi pengertian dengan sedikit menakuti.
"Enggak." Fuad menggelengkan kepalanya berulangkali, mungkin ngeri membayangkan apa yang barusan mamaknya katakan.
"Alah ... Mamak bohong, ya?" Fuad ternyata belum percaya kepadaku.
"Jadi kamu mau lihat? Ya udah ayo kita ke kamar mandi kalau mau lihat celana dalam mamak ada banyak darahnya."
"Enggak ... Enggak mau ah, ngeri!" kata Fuad sambil berlari pergi ke ruang depan.
Aku tertawa geli melihat tingkah Fuad dan aku akhirnya tertawa keras saat mendengar Fuad mengadu perihal aku yang sedang M kepada bapaknya.
Tamat.
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama