PEMIKAT LAKI ORANG

By: Ahmad Mustopa.

"Katakan apa kekuranganku sebagai Istri, Mas! hingga kau ingin menikah lagi." suara Lasrti meninggi, dalam derai airmatanya.
"Ini bukan soal kekuranganmu Las, tapi... Aku sudah terlalu jauh berhubungan dengan Ineke dan sebagai lelaki, aku harus bertanggung jawab." Iyus berdalih.


Foto oleh Yogii Surya Pangestu dari Pexels
foto hanya sebagai ilustrasi, bukan yang bersangkutan.

"Aku tak bisa Mas, aku mencintaimu dengan utuh, dan aku berharap mendapat cintamu yang utuh, jadi lebih baik kau ceraikan aku, dari pada aku dimadu." Lastri menutup wajahnya.
Kesedihan yang sangat mendalam ia rasakan, baginya Iyus adalah cinta pertamanya, sungguh hancur hatinya mendengar orang yang paling ia cintai itu meminta ijin untuk membagi cintanya pada wanita lain.
Setahun telah berlalu, Lastri kini hidup menjanda, belum terpikir olehnya untuk menikah lagi, ia masih truma dengan pengalaman pahit rumah tangganya dengan Iyus.
Sementara Iyus setelah resmi bercerai dengan Lastri langsung menikahi Ineke, Wanita cantik teman sekantornya.

Iyus sebenarnya bangga bisa menikahi Ineke yang cantik dan juga pintar, namun ia merasakan ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Suatu sore Iyus duduk ditaman, ia memandang lalu-lalang orang yang mengunjungi taman.
Matanya sekilas melihat Wanita yang sangat ia kenal, iapun berlari kecil menghampiri wanita itu.
"Lastri." Iyus menepuk pundak wanita itu, yang langsung terlihat gugup melihat Iyus.
"Eh kamu mas, mana Istri kamu?" Lastri coba tersenyum.
"Aku sendirian, kamu udah menikah lagi?" ganti Iyus bertanya.
"Hehehehe, buat apa nikah lagi, nanti paling disakitin lagi." jawab Lastri keceplosan.
"Maafkan aku Las, jujur aku juga merasa kehilangan kamu, makanya aku kesini, ketempat kita pertama ketemu dulu, Taman ini jadi saksi cinta kita." Iyus menatap mata Lastri, yang langsung menunduk tak berani membalas tatapan mata Iyus.
Semenjak pertemuan itu, Iyus dan Lastri sering kembali bertemu di Taman itu.
Bahkan kini hampir setiap sore mereka bertemu.
Mereka seperti mengulang masa pacaran dulu.
Iyus sadar kalau ia masih sangat mencintai Lastri, dan ia merasakan bahwa cinta Lastri begitu besar padanya.
"Bang kemana aja sih kamu? tiap pulang kerja ga langsung pulang, tengah malem baru pulang, kemana kamu?" tanya Ineke pada Iyus.
"Cari angin." jawab Iyus pendek.
"Cari angin kok tiap malam sih!" ketus Ineke.
Iyus tak pedulikan Istrinya yang marah, ia segera rebahkan tubuhnya dikasur lalu mendengkur.
"Ini rambut siapa?" Ineke memperlihatkan sehelai rambut panjang ditangannya pada Iyus yang hendak sarapan pagi.
"Rambut kamu kali neng, kamu itu aneh sih, pagi-pagi nanyain rambut." jawab Iyus sambil menyuapkan nasi goreng kemulutnya.
"Rambut aku tak sepanjang ini! ayo jujur kamu Bang, sama siapa kamu semalam!" Ineke terlihat gusar.
"Sudahlah aku lagi makan, ga usah cari masalah!" Iyus bentak Ineke.
"Mas apa kita akan begini terus?" Tanya Lastri pada Iyus pada suatu sore di taman tempat mereka biasa bertemu.
"Maksud kamu?" Iyus kerutkan dahi.
"Aku ga mau hubungan kita tanpa status terus begini."
"Aku tak ingin menceraikan Ineke, apa kamu mau jadi Istri keduaku?" Iyus balik bertanya.
Lastri terdiam sesa'at, matanya menerawang jauh.
"Baiklah mas, mungkin sudah nasibku, aku sudah berusaha melupakanmu, namun harus aku akui kalau aku sangat mencintaimu." Lastri hela nafas dalam-dalam.
"Kamu mau dimadu?" Iyus bertanya lagi.
"Iya, asal kamu bisa adil ya." Lastri tersenyum manis.
Ineke kaget bukan kepalang ketika Iyus membawa wanita kerumahnya dan menyampaikan niatnya untuk menikah lagi. yang membuat nafas Ineke serasa sangat sesak wanita yang dibawa kerumahnya itu adalah Lastri.
"Bagai mana? apa kau merasakan apa yang aku rasakan dulu." bisik Lastri pada Ineke.
Tamat.
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama