Kisah nyata yang aku alami sendiri

Aku terlahir anak ketiga dari tiga saudara, kebetulan kakakku yang no 1 dan no 2 berjauhan jarak umurnya denganku. Kakakku no 1 dan no 2 diasuh dan dibesarkan oleh nenekku, hanya aku yang ikut bapak dan mamakku. Dulu waktu kecil hidup kami berpindah pindah. Bapakku yang seorang supir pengangkut alat berat membuat kami lebih sering tinggal di camp tempat para pekerja. Rumah kami di kampungpun di urus dan dijaga secara gratis oleh keluarga bapakku.


Foto oleh Duc Anh Nguyen dari Pexels

POSTINGAN POPULER:
Singkat cerita tamat SMA bapak memanggilku, bicara empat mata denganku. Aku ingat sekali bapak duduk didepanku dan bilang " Nak kalau kamu mau kuliah, bapak ada uang untuk membayar pendaftaran awalnya saja, untuk semesterannya bagaimana kalau kamu cari kerja, nanti biayanya biar kita patungan setiap semesternya". Aku terdiam, tanpa pikir panjang aku langsung menolak permintaan bapakku. " Pak, jikalau nanti aku bertakdir untuk kuliah, biarlah biaya kuliahku menjadi tanggunganku sendiri, tak perlu merepotkan bapak dan mamak, kalau bapak ada uang, pakailah uang itu untuk keperluan bapak dan mamak, urusan kuliah biar aku cari cara sendiri".
Setahun aku bekerja di sebuah tabloid di kotaku, dan tak ada perkembangannya. Tahun kedua setelah lulus SMA, bapak bilang padaku kalau ada lowongan kerja di sebuah Instansi pemerintah untukku. Tanpa pikir panjang aku berhenti dan mulai bekerja di instansi itu sebagai Tenaga Kerja Sukarela, tak ada gaji ataupun tunjangan sama sekali.
Keputusan itu aku ambil karena tempatku bekerja dekat dengan rumahku, jadi aku tak perlu mengeluarkan ongkos dan biaya makan pikirku.
Tahun pertama aku mendapatkan upah sebesar 200 ribu setiap bulan, tapi alhamdulillah tempatku bekerja banyak kegiatan lapangan yang membuat aku mendapat uang lain diluar gajiku. Kami belerja lapangan pada kegiatan kegiatan besar kantorku, dengan upah yang lumayan. Terkadang aku menjadi tukang buat teh dan kopi, terus jadi petugas bersih bersih sampai jadi tukang ojek untuk mengambil makanan dan snack kegiatan itu. Alhamdulillah rezekiku mengalir sesuai dengan jerih payahku. Pergi pagi pulang terkadang sampai jam 9 dan 10 malam. Selama 3 tahun bekerja aku mengumpulkan sedikit demi sedikit uang penghasilanku, kalau mendapat uang yang agak besar, setelah memenuhi kebutuhanku dan orang tuaku, uangnya aku belikan emas sedikit sedikit. Sampai akhirnya tahun ketiga bekerja aku bisa mendaftar kuliah.
Aku mendaftar di Sekolah tinggi ekonomi di kota tempat asalku. Bermodalkan uang tabungan dan cincin sekitar 7 gram, aku mendaftar kuliah. Orang tuaku tak tahu ketika aku mulai persiapan pendaftaran kuliah. Mereka kuberi tahu ketika aku selesai test dan mulai melakukan pembayaran uang kuliah.
Kuliah tahun pertama masih terasa berat, setiap akan membayar kuliah aku mengalami kesulitan, tapi semua terlewati berkat doa mamakku. Alhamdulillah tahun kedua pekerjaanku mulai baik, meski masih sebagai TKS aku mendapatkan pemasukan yang lumayan besar, pokoknya apapun pekerjaannya aku lakukan asalkan halal. Mulai mengambil jasa ketik sampai membantu bendahara mengurus ini dan itu. Tahun kedua kuliah akhirnya aku bisa membeli motorku sendiri, walaupun dengan cara kredit, tapi aku bangga dengan hasil kerjaku itu.
Di tahun keempat kuliah mamakku pernah bicara padaku, "Nak tahun ini kan wisuda, nanti kita fhoto lagi ya". Kemaren kan pas kakakku yang no 2 wisuda kami sekeluarga berfhoto tapi belum lengkap. Kebetulan aku sudah menikah dan sedang hamil, jadi mamakku ingin kami mengulang fhoto keluarga lagi.
Namun rencana baik belum tentu berakhir baik, Saat usia anakku 2 bulan, tepatnya 3 hari setelah Aqiqah anakku, mamakku kembali kepada yang maha kuasa. Aku benar benar hancur, anakku hanya 2 bulan bisa mendapatkan kasih sayang mamakku, padahal saat itu tinggal 4 bulan lagi menuju hari wisudaku, tapi Allah punya rencana lain. Mamakku berpulang dengan tersenyum di wajahnya, ia seperti tertidur. Aku menyesal selama ini belum bisa membahagiakannya, belum bisa memberikan barang bagus untuknya. Tapi yakinlah mak, aku bekerja keras pagi, siang dan malam hanya untuk membuat mamak dan bapak bangga. Agar keluarga kita tidak selalu dipandang rendah orang lain.
Sekarang sudah 4 tahun mamakku berpulang. Aku dan suami merantau ke jakarta, bapakku sampai saat ini masih setia dengan Almarhum mamakku, padahal sudah beberapa kali kami mencarikan wanita untuk mengurusnya, namun bapakku selalu menolak.
Sekarang tersisa hanya bapakku, dia tinggal dikampung sendirian, diajak untuk tinggal kerumah anak anaknya pun dia tak mau. Karena menurutnya kenangan mamakku dirumah itu tak pernah hilang sampai kapanpun. Semoga bapakku sehat selalu dan panjang umur. Saat ini hanya satu keinginanku, mengumpulkan uang dan memberikan hadiah umroh untuk bapakku. Semoga ada jalannnya, semoga suatu saat Allah mengabulkan doaku.
Venny
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama