IDUL ADHA TAK DAPAT DAGING QURBAN

 #cerpen

#Diambil dari kisah nyata ditambahin sedikit bumbu dapur

Disebuah rumah yang sederhana, tinggallah sepasang suami istri bersama ketiga anaknya yang masih kecil kecil. Nama pasangan itu Surti dan Koko. Setiap hari ada saja keributan yang terjadi didalam rumah itu. Contohnya seperti sang anak yang berebutan mainan, atau kedua orangtua itu yang berantem karena sang istri mengeluh tentang pemasukan yang terus berkurang akibat adanya ppkm.sehingga membuat pekerjaan sang suami tertunda. 

Hari ini adalah hari raya Idul Adha, di masjid terdekat tempat tinggalnya ada beberapa ekor kambing dan sapi yang hendak diqurbankan. Tentulah Surti merasa sangat senang sekali karena ia akhirnya akan memasak daging, karena sebelumnya ia tidak pernah memasak daging.

Hari masih pagi, Surti sudah berdandan dan berpakaian rapi. Ia sangat cantik, tak ketinggalan sang suami berserta ketiga anaknya. Mereka benar benar sangat bahagia menyambut hari raya Idul Adha tahun ini. Surti bahkan lebih bahagia karena sebentar lagi ia akan merasakan memasak daging qurban.

POSTINGAN POPULER:

 

"Ahh senangnya aku hari ini.." Gumamnya sembari tersenyum lebar memamerkan giginya yang kurang rapi itu. Tiba tiba suaminya yang berperawakan besar seperti preman itu duduk disebelahnya.membuat Surti yang sedang membayangkan daging, menoleh kearah suaminya itu.

"Mah, hari ini kita kondangan yah, kerumah temen papah." Ajak Koko pada istrinya

"Oh iya, pah. Mamah sampe lupa." Surti menepuk jidat lebarnya yang selebar lapangan bola.

"Trus anak anak gimana mah?" Tanya Koko

"Hmm..si bungsu ajak pah, kalo kedua kakaknya suruh maen aja kerumah neneknya." 

"Yaudah mamah panggil mereka gih." Pinta suaminya. Kemudian Surti memanggil ketiga anaknya.

"Nana..Nani..Toni.. sini kalian.." Teriak Surti. Lalu ketiga anaknya menghampirinya

"Ada apa mah?" Tanya Nana si sulung itu.

"Nana kamu sama Nani maen kerumah nenek sekarang yah. Mamah sama papah juga adikmu si Toni mau kondangan dulu, sekalian nyari daging biar dapet banyak. Nanti kan disini juga kita dapet daging qurban. Lalu kedua anaknya itu manggut manggut, kemudian mereka segera berangkat menuju rumah neneknya yang jauhnya sekitar 1km dengan berjalan kaki. Kedua pasangan suami istri itu pun bersama anak bungsunya segera berangkat menaiki motor bututnya, karena jaraknya yang cukup jauh.

Setelah sampai disana Surti dan Koko segera ketempat hajatan, setelah dari hajatan, mereka lalu berkunjung kerumah saudaranya. Namun ditempat saudaranya tidak ada daging, Surti dan Koko pun mengunjungi saudaranya yang lain, namun disana mereka hanya makan sate kambing beberapa tusuk karena memang ada sedikit. Akhirnya mereka pulang, saat diperjalanan Surti ngedumel

"Pah.. kita udah capek capek keliling malah gak dapet daging." Keluhnya sembari memonyongkan bibir.

"Iya mah, belom rezeky kali." Suaminya menjawab bijak.

"Tadi tuh sate makan cuma dikit, kurang enak juga satenya ya, Pah.?" Lalu suaminya manggut manggut.

"Yaudah gpp mah, nanti kita dapet ditempat kita." Istrinya seketika semangat lagi. Ia dan suaminya pun sampai diskusi mau dimasak seperti apa daging qurban itu.

Sesampainya dirumah, kedua pasangan itu istirahat terlebih dahulu. Kini hari sudah sore, jarum jam sudah menunjukkan ke angka tiga. Namun kiriman daging belom sampai juga ketangannya. Surti merasa jenuh. Lelah menunggu hingga petang tak kunjung datang daging qurban itu.

Adzan maghrib telah berkumandang. Koko yang memang kadang kadang rajin beribadah itu, segera berangkat menuju masjid untuk melakukan shalat berjamaah.

Kini sudah jam 8 malam, Surti masih memikirkan tentang daging qurban yang tak kunjung datang. Sampai suaminya yang telah pulang kerumah tak ia sadari.

"Mah..." panggil Koko pada istrinya

"Apa pah?" Tanya Surti lemas.

"Katanya semua orang dapet daging 3kg. Trus kita juga dapet. Tadi ada yang ngirim kesini."

"Trus mana dagingnya pah?" Tanya Surti lagi

"Nah itu dia, yang ngirimnya kurang jujur. Padahal kata orang orang, tadi punya kita udah dititipin sama orang.trus karena kitanya gak ada dirumah, mungkin dagingnya dibawa pulang sama orang itu. Entah siapa orangnya." 

Lalu Surti menopang dagu dengan tangannya, ia tidak semangat lagi saat ini. Surti sedih, memikirkan daging 3kg melayang. Sang suami memperhatikan istrinya yang sedang melamun itu.

"Sabar mah... bukan rezeky kita mungkin." Lirihnya, sembari menepuk bahu istrinya.

Sekian...

Terimakasih...

POSTINGAN POPULER:
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama