"Bang Joni aku nggak mau kehilanganmu, jangan tinggalin Adek bang, Adek nggak bisa hidup tanpamu Bang ....!" itu salah satu ucapan seorang wanita cantik yang tergila-gila kepadaku, aku memutuskan dia, karena melihat sisa cabe digigitnya.
" Ngga bisa dek, Abang nggak mau melanjutkan hubungan ini, Abang udah terlanjur ilfil melihat sisa cabe di gigimu ....!"
" Adek mohon ....!" Sambil memelukku.
" Nggak bisa dek, Abang nggak bisa, maafkan Abang dek ....!" Sambil melepaskan pelukkannya dan berlalu pergi.
wanita itu menangis isteris aku tinggalkan, tapi aku nggak peduli,, karena aku tau, masih banyak wanita yang antri yang menunggu cintaku dan merindukan belaian kasih sayangku.
" Manda kamu lagi dimana?" Ucapku ditelpon sama seorang wanita cantik.
" Nggak ada Bang, emang kenapa?" Tanya balik Manda.
" Jalan yuk?"
" Beneran Bang?" Ucap Manda dengan rasa tidak percaya dengan ajakanku.
" Iya beneran ....!"
" Makasih ya Bang, udah mau ngajak jalan Manda ....!" Ucap haru Manda.
" Iya, tunggu Abang dirumah ya ...!"
" Iya, Abang ...!" Ucap Manda dengan lembut dan senang.
Akupun menuju rumah Manda, setiba dirumah Manda, Manda langsung merasa tak percaya gitu dengan kedatanganku dan ngajak jalan dia, dengan mengeluarkan air mata haru, dia langsung mengejar aku dan memelukku.
" Makasih Bang Joni, udah mau ngajak jalan Manda, merasa tak percaya dengan kedatangan Bang Joni, berasa mimpi, Bang ....!" Ucap Manda dengan haru.
" Iya, Manda ....!" Ucapku simple. " Kita makan dimana Manda?"
" Terserah Abang aja ....!" Ucap Manda.
" Ok lah .....!"
Setiba di sebuah cafe, kamipun memesan makanan dan minuman, sembari menunggu pesanan, akupun menyatakan cinta sama Manda.
" Nda, kamu mau nggak jadi pacar Bang joni?" Ucapku dengan enteng.
" Emang Abang nggak punya cewek ya?" Tanya balik Manda.
" Ada, tiga orang, tapi Abang juga suka sama Manda, Manda mau nggak jadi pacar Abang ....?" Ucapku lagi.
" Mau, Bang .. mau banget Bang ....!" Ucap Manda dengan senangnya.
" Beneran nih? Nggak apa-apa gitu Abang punya cewek yang lain ....?"
" Iya, nggak apa-apa Bang, Manda mau kok, jadi pacar Abang ...!" Ucap Manda seking bahagianya jadi pacarku.
Makanan dan minuman yang kami pesan pun datang, kamipun makan sambil becanda, sedang asiknya becanda, tiba-tiba Dina pacar aku yang satu lagi melihatku bersama Manda dan menghampiri kami berdua.
" Siapa nih, Yang?" Ucap Dina.
" Pacar baru Abang, Yang .. nggak boleh, Yang?"
" Boleh, Sayang, apa sih yang nggak buat kamu, Yang ....!" Ucap Dina dengan senyum.
" Beneran nih, Yang?"
" Iya, beneran Sayang ....!" Ucap Dina meyakinkan aku lagi, sembari memegang tanganku.
" Makasih ya sayang, udah pengertian sama aku ....!" Ucapku memeluk Dina sembari memegang tangan Manda.
Dan mereka berduapun berkenalan dan akur, kami bercanda tertawa bertiga, malam itu kami lewati dengan bahagia.
Begini lah hari-hariku lewati, selalu dikelilingi wanita cantik, mau gimana lagi, resiko orang ganteng, nggak suka sama itu cewek, tinggal diputusin, tidak menunggu waktu lama, pengantinnya pun aku dapatkan lagi, malahan aku pusing mana selanjutnya yang mau aku pacaran, seking banyaknya yang antri.
The end