ARI, SI PEMANCING YANG SUKSES.

  • Ari, si pemancing yang sukses

 "ari," nama yang sering di sapa di satu desa, ia sering menjadi bahan pembicaraan orang orang di sekitar, baik itu dari kalangan temannya sendiri atau pun ibu ibu yang sering kumpul di depan rumah.

"ari" biasa di kenal sebagai pemuda yang pendiam dan tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, ari pun tidak pernah bergaul dari kalangang pemuda yang ada di desa nya.
"memancing." itu lah pekerjaan yang di juluki oleh teman teman nya untuk ari.

Terlihat ari sedang duduk di pinggiran sungai dengan tangan kanan nya memegang satu buah pancing, dan tangan kirinya menopang kepalanya sembari ia menunggu kapan pancing nya akan di sambar oleh ikan besar.

Tidak lama berselang terdengar suara lelaki di belakang nya dengan suara yang lembut, lelaki itu berkata "sabaaar, memancing itu harus memiliki kesabaran yang besar, agar kamu bisa mendapat kan hasil yang besar juga."
Lalu lelaki itu melanjut kan perkataann nya. "sama seperti hidup ini, bila kamu bisa menghadapi hidup ini dengan sabar maka Insya Allah hidup mu akan bahagia, dan kamu akan sekses kelak. Oh iya satu lagi, kamu juga perlu cerdas agar kamu bisa cepat menjadi orang yang sukses."

Ari pun menoleh ke belakang untuk melihat siapa kah orang yang ada di belakang nya, yang telah memberikan motivasi buat dirinya.
Kmudian ari agak sedikit kaget, karna orang yang berbicara itu merupakan pamannya sendiri, dan pamannya ari biasa di kenal sebagai orang yang suka pemarah dan jarang tersenyum.

"paa man" sapa ari agak terlihat takut sambil wajah sedikit tertunduk.

"ingaaat, bila kamu hendak atau ingin berbuat sesuatu pekerjaan atau apa pun itu, maka awali lah dengan niat yang tulus dan iklas, jangan lupa juga berniat melakukan sesuatu karna Allah." ujar pamannya kepada ari.

"iya paman." sahut ari dengan suara pelan.
Pamannya pun pergi untuk melanjutkan perjalanan ke tempat usahanya.
Kemudian ari terlihat termenung sambil mengingat perkataan pamannya tadi.
dan ia pun berangkat pulang tanpa menghirau kan pancingan nya.

POSTINGAN POPULER:

     di tengah perjalanan pulang ke rumah, ia mendapat ledekan dari sang ibu-ibu yang ada di warung, tepat pinggir jalan sewaktu ia sedang pulang.

"eh eh liat tu si pemancing, bukan nya kerja malah memancing yang ada di kepalanya itu. Semoga anakku raihan tidak seperti dia."

Ari pun berjalan sambil tertundu malu di depan para ibu-ibu tersebut.

     Sesampai di rumah, ari kembali mengeluh kepada ibunya.
"bu,aku maluu sama orang di luar sana, aku malu sama temen-teman aku, aku malu sama ibu-ibu yang selalu mengataiku sebagai si pemancing." Ujar ari kepada ibunya.

Ibu ari:"udah, jangan di open, jangan kamu dengar perkataan teman-temanmu itu."

Ari    :"iya bu, tapi aku juga nggak mau terus-terusan di kata-katain."

Ibu ari:"terus kamu mau bagai manaaa?"

Ari    :"aku mau kerja bu."

Ibu ari:"kamu mau kerja apa nak?
        kamu kan tahu kalau di desa kita ini tidak ada pekerjaan selain bertani dan kuli bangunan."

Ari    :"aku ingin merantau bu."

    Akhirnya ari pun berniat untuk merantau dan mengadu nasib di negri orang.
Ari selalu mengingat dan menyimpan perkataan pamannya, kalau ingin cepat sukses, maka harus pintar dan bersabar.
Ari mendapatkan pinjaman uang dari pamannya, untuk biaya dan ongkos ia berangkat ke perantauan.

   Selang berapa hari, ari pun telah berangkat dari desa tersebut, kini teman-temannya dan ibu-ibu di desa pun tak lagi ada bahan pembicaraan.

   Beberapa hari di negri orang, ari belum juga mendapat kan pekerjaan, dan bekal yang di simpannya pun semakin menipis.
Ari hanya bisa tidur di pinggiran ruko milik orang, karena dia tidak memiliki cukup uang untuk membayar kamar atau rumah untuk di sewa.
Namun ari merupakan pemuda yang berjiwa sabar dan iklas dalam melakukan apa pun.
Setiap hari ari berkeliling ke pasar untuk mencari pekerjaan. Namun, masih saja belum ada pekerjaan yang ia dapat.
Tiba-tiba ari melihat seorang ibu-ibu yang telah rentan usianya, ibu tersebut berjalan sendiri sembari membawa barang belanjaan yang lumayan banyak dan lumayan berat.
Ari mencoba mendatangi ibu tersebut sambil menawar kan bantuan.

Ari       :"ma'af bu, boleh kah saya membantu untuk mengangkat barang belanjannya sampai ke tempat?"

Si ibu tua:"boleh nak, terimakasih ya nak."

Di tengah perjalanan membantu sang ibu tersebut, ari dan ibu tersebut saling mengobrol satu sama lain.
ari juga ikut menceritakan kisahnya selama di perantauan.
Si ibu tua tersebut juga turut sedih mendengar cerita dari ari.
Alangkah beruntung nya si ari bertemu dengan ibu tua tersebut, karena ibu tua tersebut menawarkan si ari pekerjaan sebagai sopir pribadi ibu tersebut, namun si ari tidak bisa menyetir, maklum sebagai pemuda yang lama tinggal di desa dan tidak punya pengalaman apapun.
Namun sang ibu tua tersebut sangat baik hati, karena berniat untuk mengajari si ari menyetir.
Akhhir nya ari pun di ajari menyetir hingga ari mahir sampai ari resmi menjadi supir ibu tersebut.

    Tiga bulan kemudian, si ari di tawar kan oleh ibu tersebut untuk mengelola lahan kosong milik ibu tua tersebut.
ibu tua tersebut kagum akan kejujuran dan kecerdasan yang di miliki oleh si ari.
Dan si ari menerima tawaran ibu tua atau majikan nya itu.
Si ari berniat mengelola lahan tersebut untuk di jadikan sebagai bangunan apartemen, ari melihat peluang lahan yang dekat dengan pusat kota dan ada beberapa kampus ternama yang letaknya tak jauh dari lokasi lahan tersebut.

    Hingga akhirnya apartemen yang di bangun ari berkembang pesat dan telah banyak berdiri di beberapa titik di kota tersebut.
Kini ari menjadi orang kepercayaan ibu tua tersebut dan di berikan akses penuh terhadap usaha-usaha lainnya kepada ari.
Namun hal yang tidak disangka oleh ari, bahwa ibu tua atau majikan nya mewarisi seluruh harta dan usahanya kepada si ari.
karena ibu tua tersebut tidak memiliki satupun anak,sudara atau kerabat.
Awal nya ari menolak untuk menerima warisan tersebut, namun akhir nya dengan permintaan sang ibu tua tersebut ari bersedia.
Sungguh baik hati sang ibu tua tersebut, hingga mau memberikan seluruh harta dan usahanya kepada si ari.Ibu tua tersebut sudah menganggap ari sebagai anak nya sendiri.

    Hingga pada akhir nya ibu tua tersebut meninggal dan mewarisi seluruh hartanya.
Kini ari menjadi pemilik tunggal dari seluruh harta dan usaha si ibu tua tadi.
Ari kini menjadi orang terkaya di kota itu, dan menjadi orang tersukses di desa nya.
Tak ada lagi kata "si pemancing" yang di ungkap kan di desanya.
Kini, ari si pemancing telah menjadi orang yang sukses dan terkaya di desa nya, ia kini di segani oleh semua orang yang ada di desa nya.
Ia juga banyak membantu para pemuda desa untuk lebih berkembang, ari memberikan modal bagi siapa saja yang ingin membagun usaha di desa nya.

"ARI SI PEMANCING YANG SUKSES"

Karya:
Muhammad nasir.

BACA JUGA

Pocong di simpang tiga lorong rumah ku.

 


BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama