"Ma, top power mana ya," kata sesesuami yang aku juga gak tau apa maksudnya.
"Top power yang gimana sih pah?" jawabku sambil bangkit dari kubur, eh rebahan.
"Itu loh mah yang warna kuning," jawab suami sambil terus mencari top power yang entah itu apa.
"Yang mana sih pah?" Aku juga ikutan pusing mencari sesuatu yang bentuknya saja aku tak tahu. Obat mana obat, obat pusing.
"Itu loo mah yang biasa tempat umpan untuk mancing ikan," jawab suami yang mukanya sudah ditekuk. Mungkin dia sudah lelah, bete, kesal karena dari tadi nyari gak dapat-dapat.
"Owalahh ... pah, itu namanya bukan top power tapi tupperwear." Jawabku kesal. Soalnya dari tadi suami bilangnya top power terus. Emak kan bingung yak.
"Ohhh ... kan papah gak tau namanya mah." Jawab suami sambil nyengir kuda, kuda poni.
" Nih pah top power nya, makanya kalo nyari itu pakai mata jangan pakai hati." Jawabku sambil meledak, eh meledeknya.
" yaelah mah gitu aja sewot, tambah cincah deh papah. Kan hati papah hanya untuk mamah, masa untuk top power." Salah sebut lagi kan, beliau hedeehh. Akupun tepok jidat pakai spatula spongebob.
Nanti sore kita makan bakso ya mah." Si dia mulai merayu dengan bakso, akupun mulai tergoda tapi jangan dulu ah.
"Gak ah pah males," jawabku pura-pura gak mau, padahal pengen.
"Nanti baksonya dua mangkok deh mah, ayolah." Suami mulai peyuk-peyuk (yang jomblo minggir).
"Enggaakkkk!!!" Jawabku masih pura-pura merajuk tapi dalam hati mau. Semoga suami gak berubah fikiran, gumamku dalam hati.
"Nanti habis makan bakso kita ke toko baju, gimana?". Suami mulai gusar. Takut juga kalo nanti do'i berubah fikiran.
" iya deh boleh." Jawabku mulai meleleh (emot pipi merah dua biji).
Note : Sebenarnya itu bukan tupperwear ya. Kali tupperwear dipakai untuk umpan mancing. Hanya toples biasa
Pertama kali nulis, mohon kritikannya.