Yups..sudah 6 tahun berlalu,tepat 17 April 2014 saya menjalani operasi caesar kelahiran putra ke dua saya dan hingga kini meninggalkan trauma dan kelumpuhan dikaki kanan saya.Bahasa keren nya dropfoot karena lesi nervus peroneus.
Malam sebelumnya,setelah merasakan kontraksi yang teratur dan makin sering akhirnya saya dan suami putuskan untuk ke klinik terdekat karena memang sudah waktu nya melahirkan.Di klinik dokter memeriksa kandungan saya dan mengatakan "Bu,sepertinya ibu harus saya rujuk ke Rumah sakit karena bobot bayi nya cukup besar dan ibu juga ada riwayat SC sebelum nya".
" apa ga bisa dicoba lahiran normal dok?"
"Maaf bu,meski jarak kelahiran yang pertama dan yang ini cukup jauh tapi beresiko besar bu buat lahiran normal".
Ya memang yang pertama saya melahirkan secara caesar juga,tapi karna sudah 8 tahun yang lalu saya berharap yang ke dua ini bisa normal.Dan akhirnya saya memutuskan menyetujui permintaan dokter untuk menjalani operasi ceasar yang ke dua.
Setelah semalaman diobservasi di RS akhirnya saya dijadwalkan menjalani operasi jam 7 pagi.
Pukul 04.00 wib adzan subuh berkumandang ,semalaman saya tidak bisa tidur dengan tenang dan terus menerus gelisah.Tidak berapa lama kemudian perawat datang dan mengatakan jadwal operasi saya dimajukan sejam,jadi nanti jam 06 saya menjalani operasi .Setelah ritual memasang selang infus,kateter dan memakai seragam kebesaran ruang OK ,saya didorong menuju ruang operasi. " Deg..ya Allah akhirnya masuk ruangan ini lagi.semoga semua dimudahkan"doaku dalam hati.
Diruangan yang dingin ini dokter anastesi bersiap hendak menyuntikan suntikan epidural dan entah kenapa terasa sangat sakit dan rasanya juga seperti kesetrum.Operasi pun berjalan lancar dan lahirlah putra ke dua saya dengan selamat dengan bobot 3,7 kg .Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
Masih diruang pemulihan,dramapun dimulai.Rasa sakit yang teramat sangat saya rasakan dikedua kaki saya ,jangankan untuk disentuh tempat tidur saya kena goncangan sedkit saja membuat sakit dikedua kaki saya.Hal ini membuat panik suami dan menemui perawat ,menceritakan keadaan saya
."ga papa pak mungkin itu karena perlahan pengaruh bius nya sudah menghilang jadi ibu merasa nyeri". Dikamar saya menangis kesakitan,ini sakit yang tidak biasa,sakit sekali tidak seperti SC pertama.Jam 12.00 perawat datang dan bertanya apa sudah bisa buang angin."ngga sus, malah ini istri saya kesakitan di kedua kaki nya.dulu waktu SC pertama juga ga seperti ini sus,g sampai 6 jam setelah operasi juga sudah bisa buang angin.ini koq ngga bisa" jawab suami.
Akhirnya suster menelpon dokter SPOg dan menceritakan keadaan saya.Tidak berselang lama dokter pun mengunjungi dan bertanya keadaan saya.
Sembari memeriksa dokter mengatakan klo lebih dari 12 jam belum juga buang angin saya boleh minum tapi sedikit sedikit saja dulu.
