PEJUANG KEHORMATAN

cerpen inspiratif terbaru

Namaku Rena, gadis yg terlahir di desa tertinggal. Aku ank k dua dari bpak dan ibuku, namun kakak perempuanku Rini mninggal scara tragis, jasadnya di temukan di pinggir sungai tanpa bus*na, kmungkinan sblum mninggal dia menjadi korban perkosaan. Hal seperti ini tidak aneh terjadi di desaku, sebelum nya sudah sering terjadi hal serupa pada gadis gadis di sini. Itulah yg menyebabkan gadis gadis di sini banyak di nikahkan di usia dini untuk menjadi istri muda, dan sisanya pergi ke kota untuk di jadikan wanita malam.


Foto oleh cottonbro dari Pexels

Hari ini senja mulai menyingsing menampakkan semburat merah sang surya yg mulai tenggelam, lekas aku masuk kedalam rumah kala mendengar bapak memanggil manggil namaku. Aku menghenyakkan tubuhku di kursi dipan yg usang, mnunggu apa yg ingn bapak bicarakan.
"Neng, ijazahmu sudah di ambil?"
"Sudah pak, bsok Rena akan mulai mencari pekerjaan "
"Knpa?

Apa ibu yayasan yg memberikanmu sekolah gratis itu tidak bisa memberikan pekerjaan yg pantas?
(Aku hanya diam menunduk)
"Sudah bapak bilang, untuk apa sekolah tinggi, d sini tidak ada pekerjaan yg pantas untuk orang berpendidikan. sudahlah neng, kamu sudah melakukan apa yg ingin kamu lakukan. Sekarang, biarkan bapak mlakukan yg bapak inginkan. Ikutlah dengan wa Kasman, dengan begitu hidup kita akan makmur seperti yg lain. Kamu itu cantik neng, bnyak brandalan di sini yg mengincarmu, apa kamu mau bernasib sama dengan ttehmu Rini?"
" Tapi pak, tolong biarkan Rena tetap di sini, Rena janji scepatnya akan mendapatkan pekerjaan dan mencicil hutang hutang kita pada Juragan Waryo.
" Halah neng, kamu di sini mau kerja apa?
Orang sekampung hanya jadi kuli di perkebunan karet milik Juragan, upah nya pun tidak seberapa.
Sudah, bsok pagi wa Kasman jemput kamu buat ikut kerja di kota. (Suara bapak mulai meninggi)"
" Tapi pak..... ( ucapanku terhenti )
"Sudahlah neng, cepat atau lambat kamu akan tetap ikut dengan wa Kasman, jadi tidak usah mengulur waktu lagi"
(Ibu yg baru sja kluar dr dapur ikut menimpali)
Brakkkkk.... Aku berlari masuk ke kamar dan membanting pintu sangat keras. Sungguh aku fikir ibu akan berusaha membelaku seperti biasanya, aku fkir ibu akan melindungiku agar tidak masuk ke dalam dunia hitam itu.
Sudah tengah malam tapi mata ini sma skali tidak bisa ku pejamkan, aku terus sja menangis.
"Neng... ( Ibu memanggil dngn sngt pelan)
gegas aku membuka pintu kamar, aku mendapati mata ibu yg sama sembab nya denganku.
"Neng kita duduk dlu sebentar, ibu tau kamu g bisa tidur. (lekas aku mengikuti ibu yg duduk di tepi ranjang ku)
Stelah beberapa saat saling diam, akhirnya ibu mulai bersuara.
"Neng, maafkan ibu harus mlepasmu dngan cara seperti ini, sekarang anak ibu sudah lulus SMA sudah dewasa bukan, mungkin sekarang saat nya kamu berjuang sendiri. Nah, ini ibu ada sedikit simpanan smoga cukup untuk bekal kamu cari tempat tinggal dan makan sehari hari sebelum kamu mendapatkan pekerjaan.
(aku menerima kresek hitam yg ibu sodorkan)
"Maksud ibu? (aku menatapnya heran)
" Dengar neng, ibu terus mendukung keinginan dan cita citamu. Besok, kamu tetap ikut wa Kasman ke kota, tapi begitu ada kesempatan, pergi dan larilah dari wa Kasman. Apapun yg dia katakan jangan dengarkan, teruslah berusaha lari darinya suapaya kamu tidak terjerumus kedalam pekerjaan nista itu. Mulailah berjuang demi mengejar cita citamu, carilah pekerjaan yg halal. Dan ingat, jangan pernah pulang sblum kamu menjadi orang besar.
"Ibu.... (tangisku pecah dalam pelukan nya)
"Maaf telah berfikir yg tidak tidak tentang mu"
Pagi sekali wa Kasman sudah menjemputku, jujur aku takut sekali saat harus menaiki mobil nya. Berkali kali aku menoleh ke belakang, berharap bapak mau menyusul ku dan membawaku kembali pulang. Tapi sampai sejauh ini, tetap tidak ada tanda tanda kedatangan bapak. Berkali kali wa Kasman menyuruhku tidur saja, karena perjalanan masih sangat jauh. Walau sangat mengantuk aku terus berusaha terjaga, teringat pesan ibu yg menyuruhku kabur saat ada kesempatan. Namun kantuk ini sudah tak tertahankan, akhirnya mata ini terpejam.

BACA JUGA : Cinta Rahasia
Aku mengerjapkan mata saat merasakan ada yg meraba bagian sensitifku, saat sadar dan membuka mata, ternyata wa Kasman tengah menepikan mobilnya dan mulai menggerayangi tubuhku, aku beringsut mundur fikiranku benar benar kacau, dalam hati aku terus merutuki diriku sendri yg sempat tertidur. Di tengah kepanikan, aku terus mencoba bersikap setenang mungkin, karena aku tau memberontak pun percuma, pintu mobil tidak akan trbuka.
"Diam Ren, kamu itu uwa bawa untuk di jadikan wanita penghibur, besok kamu sudah mulai melayani lelaki hidung belang. Jadi, biarkan uwa mencicipimu terlebih dahulu.
(aku panik dan mulai gemetar)
" Tunggu wa, aku terbangun karena merasa mual, aku mabuk kendaraan, aku sudah tak tahan.
Howekkkkk... howekkkk...
Apa uwa tidak akan jijik jika aku mun*ah d sini?
"Dasar gadis kampung, keluar kamu, mun*ahkan sja isi perutmu di luar. Cepat keluar bo*oh, dasar gadis to*ol si*an.
"Ia wa, aku kluar howekkkk... Howekkkk...
aku terus berjongkok di pinggir jalan sambil terus berakting seolah olah sedang berusaha memun*ahkan isi perutku. Wa Kasman yg sngt kesal terus sja memaki. Inilah ksempatan ku utk pergi, sblum bangkit aku mengambil segenggam debu yg berada bnyak di pinggir jalan.
Mohon maaf jika bnyk kslahan dlm pnulisan.
Kritik n Sran akan sngt d trima dgn snang hati.
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama