Bau bangkai di kamar mandi

#cerpen

#fiksi
Lelapku tiba-tiba hilang saat datang panggilan alam untuk segera dituntaskan di kamar mandi. Sebelum aku beranjak ku tengok dulu jam weker di meja. Melihat waktu yang ditunjukkan jam, aku sedikit gentar. Pukul 12 malam. Berkelebat berbagai macam makhluk astral di benakku. Mana di rumah aku cuma berdua dengan anakku yang masih kelas 2 SD.

Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels

Namun rasa ini memaksaku untuk membulatkan tekad dan memberanikan diri untuk beranjak. Dengan semangat 45 dan mulutku tak berhenti berkomat-kamit membaca setiap doa yang ku hapal. Segera ku berlari ke kamar mandi sebelum pertahanan jebol di kamar dan ujung-ujungnya aku harus ngepel.
Ku buka pintu kamar. Aku bersyukur tinggal di rumahku ini. Ruang tengah tak pernah dimatikan. Sehingga bisa melihat dengan jelas ke segala penjuru. Aku lega tidak ada apa-apa. Segera ku langkahkan kaki ke kamar mandi.
Akhirnya aku sampai ke kamar mandi dengan selamat. Aku penuhi hajatku di kamar mandi. Suasana sepi malam hari membuat bulu kudukku berdiri. Tiba-tiba tercium aroma bangkai. Semakin lengkaplah sosok makhluk astral yang berkelebat di benakku. Setelah semua keluar dan aku selesai membersihkan diri segera ku berlari ke kamar. Sungguh malam itu jadi malam yang sangat panjang. Aku tak dapat memejamkan mata kembali.

Suara adzan subuh berkumandang sambil membawa kelegaan dalam diri. Kata orang makhluk astral akan pergi jika adzan subuh sudah berkumandang. Aku segera ke kamar mandi untuk mandi dan berwudlu untuk memenuhi kewajibanku kepada Tuhanku. Namun bau bangkai di kamar mandi masih tercium. Bahkan semakin menyengat. Ku urungkan mandi, aku berwudlu saja. Bulu kudukku berdiri.
'Ah, aku ga boleh takut. Bukankah manusia lebih tinggi derajatnya dari bangsa setan', begitu pikirku.
Setelah sholat subuh aku beranikan diri ke kamar mandi. Ku cari sumber baunya di mana. Siapa tau ada bangkai. Aku juga siram saluran air dengan air yang sangat banyak. Aku teringat kemarin membuang air rebusan yang masih panas ke saluran air. Mungkin ada binatang yang mati tersiram air panas. Namun hasilnya tetap nihil. Aku periksa seluruh kamar mandi, tak kutemukan bangkai apa pun. Aku semakin panik. Aku berencana akan memanggil ustadz untuk membantuku. Siapa tau memang ada makhluk astral yang berniat jahat padaku.
Sebelum ke rumah ustadz aku mandi dulu dan memandikan anakku yang baru bangun. Aku harus cepat, supaya teror bau bangkai segera berakhir. Saat aku memandikan anakku, kuperhatikan ada yang aneh di tempat sabun dan sikat gigi. Ada sosok cokat kecil di belakang tempat sabun. Ku sibak sedikit.
'Astaghfirullah'
Ternyata tubuh cicak yang sudah sedikit gepeng terhimpit tempat sabun dan dinding.
Kasus bau bangkai terpecahkan. Apa jadinya jika sudah panggil ustadz. Efek parno berlebihan.
BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama