Cerpen sedih Berlalu Dalam Duka

cerpen sedih, cerita pendek. Sudah hampir dua jam Anita melihat buku album pernikahan. Melewati halaman demi halaman potret hari bahagiannya dengan Adam. Sungguh sempurna. Kebahagiannya sempurna.

Cinta mereka tumbuh dan membuat setiap orang iri. Iri dengan kisahnya, iri dengan takdirnya.

Anita cantik mempesona. Adam tampan dan menawan. Semasa sekolah mereka selalu menjadi idaman.

Kesempurnaan fisik ditunjang dengan kondisi keluarga yang terpandang. Hidup mereka tak pernah kekurangan. Hingga pernikahan mereka digelar megah bak keluarga Sultan.

Air mata Anita menetes di atas salah satu foto. Foto saat mereka sungkeman dengan orang tua mereka. Bibir sexy Anita bergetar, pun dengan tangannya yang mulus.

"Nit, nikah yuk" masih terngiang tutur kata Adam saat melamarnya 2 tahun lalu. Pria dengan postur tubuh sempurna itu berlutut dan mempersembahkan sebuah cincin rubi nan indah.

Kini air mata Anita semakin deras mengalir di pipinya yang glowing. Didekapnya erat buku album itu, dan semakin terisak.

Pernikahannya dua tahun lalu digelar selama lima hari. Mendatangkan tamu dari lima kalangan yang berbeda tiap harinya. Keluarga, teman, kolega bisnis, tetangga, dan anak-anak yatim.

Hidup dengan bergelimang harta, bulan madu pun mereka habiskan hingga ke mancanegara. Turki, Spanyol, dan yang terakhir di Korea Selatan.

Kini Anita membuka album foto yang lain. Album yang berisi tentang perjalanan bulan madu mereka. 

Tiap halamannya terpancar wajah bahagia dari pengantin baru. Indah, romantis, dan berkelas. Tak lupa juga mereka selalu mengabadikannya di sosial media. Mengundang decak kagum dari ribuan warganet pengikut akun mereka.

Kehidupan rumah tangga yang masih sangat muda, dilalui dengan kebahagiaan dan penuh dengan momen romantis. 

Kejutan demi kejutan selalu dihadirkan Adam untuk Anita. Mulai dari perhiasan, mobil, rumah, dan kemewahan lainnya.

Anita sudah tak kuasa untuk membalik ke halaman selanjutnya. Tangisnya semakin menjadi. Dicengekeram rambutnya, duka mendalam seperti hanya dia saja yang merasakan.

Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kehadiran Annika, bidadari kecil buah dari cinta kasih Anita dan Adam.

Fisik Annika sungguh sempurna, cantik dan menggemaskan. Bahkan akun instagramnya mencapai puluhan ribu, cukup banyak untuk ukuran seorang balita.

Hidup mereka kemudian sedikit terganggu dengan datangnya Angga, kakak tiri Adam. Seorang pria dewasa pengangguran yang begitu disayangi Adam. Dia sudah menganggapnya sebagai kakak kandungnya sendiri. 

Angga sebenarnya telah diberi warisan yang sama seperti Adam. Namun, Angga yang senang berfoya-foya dan pemalas, membuat warisannya habis, dan merengek meminta bantuan adik tirinya.

Adam mengijinkannya untuk sementara tinggal bersama. Bahkan Adam sudah berkali-kali memberi tambahan modal untuknya bekerja dan membangun bisnis.

Modal dari Adam tak sepeser pun ia gunakan untuk membuka usaha. Namun, ia gunakan untuk membayar hutang kepada rentenir yang senantiasa menagih dengan kasar dan brutal.

Mengingat kembali peringai Angga, Anita kini semakin terisak. Kehadirannya memberi sumbangan besar atas duka yang ia rasakan sekarang.

BACA JUGA :

Kebahagiaan Anita yang ia terima secara bertubi-tubi, musnah seketika saat algojo suruhan rentenir mendatangi rumahnya, menagih hutang Angga yang semakin menggunung.

Kebrutalan mereka tak terbendung. Hingga sebuah senjata tajam menembus dada Adam saat ia berusaha mencegah para algojo yang ingin merusak fasilitas rumah.

Adam meninggal seketika. Menorehkan luka dan duka. Anita hancur, prianya telah pergi ke keabadian.

Anita berjalan perlahan mendekati lemari. Dia ciumi baju Adam yang masih meninggalkan jejak aroma tubuh suaminya.

Anita terjatuh, tak kuasa menahan rindu, duka, dan deritanya. 

Belum genap 40 hari atas kematian Adam, musibah memilukan kembali menimpanya.

Angga yang masih tinggal bersamanya, secara tak terduga berani menggagahi tubuh molek Anita.

Anita merasa jijik, deritanya semakin dalam. Dia depresi. Tubuhnya yang dulu hanya untuk Adam, telah direnggut oleh Angga yang tak pernah dia sukai sejak pertama kali kedatangannya.

Anita terhuyung, menatap cermin. Ia tak sanggup, tak sanggup hidup tanpa Adam, tak sanggup menanggung derita karena ulah Angga.

Semua skincare branded ia hempaskan, ia berteriak dan memecahkan cermin. Kini Anita semakin meratap, meraung menangisi nasib. Andaikan Adam masih hidup, andaikan Angga tak pernah datang, hidupnya pasti akan tetap sempurna.

Dilihatnya Annika yang terlelap. Ia kecupi tubuh mungil putri semata wayangnya. 

"Maafkan Mama, Sayang, maafkan Mama" Di sisi ranjang, tergeletak syal favorit Adam yang pernah ia kenakan saat berlibur di Korea. Anita menuju kamar mandinya, dan mengaitkan syal itu di atas kusen pintu kamar mandi.

Ia tak mampu lagi berpikir jernih. Deritanya menghalangi akal warasnya. Kehilangan suami dan kesuciannya, membuatnya tak ingin hidup lagi. 

Kini isak tangisnya terhenti setelah ia tergantung sempurna. Dan Iblislah yang kini berpesta. 

BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama