Cerpen seru "PULANG"

 PULANG

#cerpen


~~ satu ~~


Engkau tertawa kecil.  Menggelengkan kepala.  Kukira bukan mendustakan melainkan mengakui bahwa hujan gerimis sama indahnya dengan senja di pantai sunyi. 


Lalu engkau berselonjor di pasir putih. Kupotret dari jauh.  Tak kulihat bahwa bahumu sedikit terguncang saat kukatakan bahwa cepatlah geraikan rambutmu,  sebentar lagi hujan dan kita harus pulang. 


Pada jarak setengah depa,  insaflah aku,  bahwa matamu,  berselimut kabut dan segera kau usap lembut saat kutanya,  "Engkau menangis?" 


~~ dua ~~


Empat tahun kita bersama.  Awal tahun kelima aku merasa menemui banyak kesulitan.  Seperti sudah kunyatakan berulang bahwa aku memiliki kesulitan untuk memahami hidup karena engkau selalu diam. Tak lagi menyapaku apalagi mengelap keringat tubuhku yang lelah karena bekerja.


Karena itu,  kutinggalkan rumahmu apalagi setelah kulihat pintu pagar tidak pernah terbuka. Engkau tak jua menyambutku di depan pintu seperti biasa.  Aku juga dilanda demam oleh percakapan dengan diri sendiri.  Tahukah engkau,  aku tak beroleh jawaban saat kutanya diriku,  "Tidakkah diriku menggantang asap?  Menegakkan benang basah?  Pungguk merindukan bulan? Melakukan perbuatan sia-sia?"


~~ tiga ~~


Delapan tahun aku berkelana.  Jejak betisku ada di Sumbawa,  Ende,  Bukit Tinggi,  Brastagi,  Malino,  Tanjung Bira,  Danau Linow,  Gunung Salak,  Umbul Sidomukti, Cempaka,  Loksado,  Semolon,  Kesamben,  Sumber Pucung, Rawa Pening, Ngarai Sianok, Sipisopiso, pulau Samalona, Tumpak Sewu, Trowulan,  Biatan,  Teluk Sumbang.  Tak kutemukan apa-apa di sana kecuali sunyi dan  penyesalan diri. Akhirnya,  aku kembali menemuimu. 


~~ empat ~~


Rumahmu seperti dulu.  Tak banyak berubah.  Kuketuk pintu.  Seperti dulu,  tak ada deritnya,  tak ada engkau mengintip dari balik gordyn jendela,  tak ada dirimu dengan kedua tanganmu terentang di depan dada,  tak ada senyum apalagi tawa kecilmu yang aku suka. Begitu sunyi.  Aku bersumpah,  aku rindu kamu. 


~~ lima ~~


Yang ada lelaki tua. Dia masih kenal padaku.  Tanpa kutanya ia berkata,  "Lama sekali engkau tidak ziarah ke makamnya."

Aku mengangguk lalu Menyalaminya. Memeluknya. Aku menangis dan dia pun meneteskan air mata.


Senja sudah hilang.  Malam menjelang.  Ini saatnya pulang. Ya,  aku ingin pulang. 


*** tamat ***

BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama