NASIB-NASIB

 NASIB-NASIB

"Yang, kamu tau nggak beda galon sama kamu"

"Nggak Yang, emang apa" tanya Yuli.

"Kalau galon tempat mengisi air, kalau kamu tempat mengisi hatiku yang sedang kosong" ucapku sambil ketawa.

"Ooo" sahut Yulia datar.

"Kamu kenapa Yang, kayak ada masalah gitu, kalau ada masalah ngomong, Yang"

"Kamu tau nggak orang yang belakangmu itu,?"

"Yang mana, Yang,?" Ucapku sambil membalikkan badan. "Astaghfirullah ... Ada kamu dek" ucapku sambil gugup.

"Sejak kapan kamu disini"

"Dari tadi" jawab Desi datar.  

"Masak,?" 

"Itu siapa yang duduk bareng kamu, pacarmu" tanya Desi.

Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan Desi, aku lihat Yulia melihat aku dengan sinis. Aku sangat bingung mau berbuat apa, mungkin cuma pasrah yang bisa aku lakukan dan menunggu keajaiban datang pada ku.

"Mampus aku" ucapku dalam hati.

"Jawab dong, Bang, pertanyaanku" ucap Desi keras.

"A ... A ... Anuu dek"

"Pacarmu,?" Tanya Desi lagi dengan lantang.

Yulia pun hanya terdiam melihat perseteruan aku dengan Desi.

"I ... I ... Iya dek" ucapku semakin gugup.

"Jadi aku siapa mu, Bang,?" Sahut Yulia dengan rasa amarah yang menggebu-gebu.

"Pa ... Pa ... Pacar Abang juga"

"Ngomong dong, Bang ... Kan bisa barengan kita jalannya, Bang" ucap mereka serentak dengan wajah bahagia.

"Emang kalian mau, Abang duain,?" Tanyaku senang dan riang gembira.

"Mau dong, siapa bilang nggak mau, iya kan Des,?"

"Iya Yul, kalau jujur Abang dari awal kan enak" ucap Desi sambil memegang tangan kanan ku.

"Iya, Bang" sahut Yulia memegang tangan kiri ku sembari menciumnya.

Entah kenapa, hatiku sangat bahagia sekali, mendengar ungkapan mereka berdua, aku merasa orang yang paling beruntung di dunia ini, jarang-jarang lo wanita yang mau di duain, secara aku juga nggak ganteng dan nggak kaya. Akupun langsung mendekap erat mereka berdua, Desi di sisi kanan ku, sedangkan Yulia di sisi kiri ku, tiba-tiba.

Gubraaakkk ... Satu hantaman tinju Desi mengenai perut ku, berbeda dengan Yulia, mengambil air minum didepan ku dan menyiram muka ku dan tidak lupa menampar pipi ku yang imut ini. Akupun terkejut dengan apa yang mereka lakukan kepadaku.

"Kenapa kalian?"

"Lo bilang kenapa ... Enak aja lo, mau duain kami, emangnya lo siapa,?" Ucap Desi dengan senyum sinis sambil melepaskan dekapan ku.

"Rasain lo, emang enak, udah jelek ... Blagu lo, udah mau kami, harusnya lo bersyukur" sahut Yulia juga melepaskan dekapan ku.

Seketika hatiku berubah dratis, yang tadinya senang banget berubah menjadi derita yang tiada akhir, mereka pun meninggalkan aku dalam keadaan basah dan akupun berakhir dengan jomblo. Dan tidak berapa lama, akupun mendapatkan pengganti mereka, nggak dua tapi tiga.

Timit.

TTD. Nando Iswan Putra

BAWANG KAMPONG

Assalamu'alaikum? Nama saya adalah Muhammad Nasir, umur 30 dan saya kelahiran kota langsa, aceh

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama