Setelah kepergiannya, udah berapa wanita ingin menggantikan posisinya, tapi semuanya aku tolak, ada yang mau aku jamah dulu, baru aku nikahi, berhubungan aku laki-laki baik yang rajin mengaji dan rajin shalat jadi aku tolak.
Ada juga yang menjanjikan aku, kalau kita menikah kelak Abang dirumah aja, biar Adek yang kerja, semua biaya rumah tangga biar Adek yang tanggung, tapi tetap aku tolak, karena pantang bagiku seorang wanita yang menanggung itu semua, karena aku adalah laki-laki sejati dan gagah perkasa yang punya harga diri.
Ada pula yang terang-terangan mau bunuh diri kalau nggak aku nikahi, tapi apalah daya semua nggak bisa merubah perasaan aku padanya dan tetap aku tolak, karena cinta tidak bisa dipaksa, karena cinta datang dengan sendirinya tanpa diminta.
Entah kenapa aku merasa nyaman aja dengan kesendirian aku, dengan siapapun aku mau berteman nggak ada yang ngatur dan kapanpun aku pulang nggak ada yang nyinyirin, aku merasa bebas dan nggak ada hambatan.
Aku nggak habis pikir dengan wanita, ketika aku senyumin dia udah dianggap suka, ketika aku perhatian dan care sama dia dianggap sayang, apakah senyum, perhatian dan care itu udah menandakan kalau aku ingin memilikinya, ooowhhh tentu tidak, aku kayak gitu karena aku termasuk laki-laki baik, tidak sombong dan berhati mulia.
Laki-laki tampan sepertiku nggak takut jomblo, karena itu pilihan ku, karena aku tau, banyak wanita yang menunggu hatiku dan mengantri akan cintaku.
Sungguh dilema bathin aku menjadi laki-laki tampan ini, karena ketampanan ini sangat menyiksa ku, ingin rasanya dicuekin wanita, tapi wanita itu nggak kuasa melihat senyum aku yang manis ini dan ingin rasanya perhatian dan care aku ini di abaikan oleh seorang wanita tapi nyatanya semua itu malah sebaliknya.
Maaf ya ladies, untuk saat ini aku lebih nyaman sendiri dulu, bukan bermaksud untuk mengecewakan kalian, tapi tenang aja, ada saatnya aku membuka hati buat kalian, kalian bersabarlah.
TTD. Nando Iswan Putra